Kamis, 25 Juni 2015

“Negara CHINA”



  1. Sejarah Negara China
Cina adalah nama dari daerah budaya dan pemukinan turun temurun dari budaya kuno sejak zaman dahulu sampai sekarang yang termasuk negara di Asia Timur. Salah satu peradaban tertua di dunia adalah peradaban Cina, yaitu sejarah Cina dan budaya beberapa negara yang ada sejak 6 milenia.
Berdasarkan sejarah Cina, perang saudara berakhir dengan jalan buntu. Akibatnya, terbentuklah dua negara dengan dua nama Cina, yaitu Republik Rakyat Cina(lebih dikenal dengan Cina dengaan kekuasaannya di Cina daratan,Hongkong, dan Makau) dan Republik Cina (lebih dikenal Taiwan) dengan kekuasaan di pulau Taiwan serta pulau-pulau sekitarnya. Tapi, sebagian besar negara lain beranggapan bahwa daerah yang diperintah oleh Taiwan adalah bagian dari Republik Rakyat Cina
Sampai saat ini, Cina adalah peradaban paling tua di dunia. Hal ini terlihat dari sistem penulisan yang konsisten dari dulu sampai sekarang. Selain itu, banyak penemuan penting yang berasal dari  peradaban Cina  kuno, misalnya kertas, kompas, serbuk mesiu, dan lain-lain. Inilah sejarah cina dengan peradabannya.
Sejarah Cina diawali ketika manusia modern tiba pertama kali di Cina dan Asia Tengah sekitar 50.000 SM. Mereka adalah manusia Zaman Batu yang tinggal di gua-gua bersama anjing mereka. Mereka memenuhi kebutuhan makanan dengan cara berburu dan meramu.
Pada 4000 SM, penduduk Cina mulai menanam padi serta beternak biri-biri dan ayam. Pada 3000 SM, mereka bahkan telah menggunakan gerabah dan tinggal di rumah. Sekitar 1800 SM, Dinasti Shang menaklukkan sebagian besar wilayah Cina dan memerintah negeri tersebut di bawah seorang kaisar. Sejak saat itu, sejarah Cina dicatat menurut dinasti-dinasti yang berkuasa.

Sejarah Cina pada Masa Kekuasaan Dinasti
Pada 1100 SM Dinasti Chou menaklukkan Cina. Pada masa ini, yaitu sekitar 700 SM, para pandai besi Cina belajar membuat peralatan dan senjata dari besi. Masa tersebut juga merupakan zaman Konfusius. Namun, pada 481 SM Cina terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang saling berperang. Kejadian ini adalah catatan sejarah Cina yang sangat penting.
Pada 221 SM, Dinasti Ch’in berhasil menyatukan Cina kembali. Mereka bahkan membawa kejayaan Cina melebihi masa-masa sebelumnya. Bukti kebesaran Dinasti Ch’in masih bisa dilihat hingga saat ini, yaitu Tembok Besar Cina (bukti sejarah Cina yang mengagumkan).
Dinasti Ch’in berumur pendek. Mereka digusur oleh Dinasti Han pada 202 SM. Dinasti Han meraih banyak keberhasilan. Mereka berdagang sepanjang Jalur Sutera dengan orang-orang Persia dan Romawi. Mereka juga menyerang India dan ketika kembali membawa ajaran Buddha ke Cina.
Pada 220 M, Cina kembali terpecah. Kali ini Cina terbagi menjadi tiga kerajaan.
Pada 581 M, seorang jenderal bernama Wen Ti berhasil menyatukan tiga kerajaan tersebut dan mendirikan Dinasti Sui. Putra Wen Ti, Yang Ti, memerintahkan penggalian kanal besar yang menghubungkan Sungai Kuning dan Sungai Yangtze. Namun, Yang Ti terbunuh pada 618 M, dan penguasa berikutnya mendirikan Dinasti Tang.
Pada 618 M, di bawah Dinasti Tang, kota-kota di Cina mulai tumbuh. Pajak dan perdagangan diorganisasi dengan lebih baik. Wilayah Cina makin luas, dan bahkan lebih luas daripada Cina saat ini. Namun, sejumlah perang saudara melemahkan Dinasti Tang.
Pada 960 M, Dinasti Sung mengambil alih Cina. Mereka menghadapi banyak masalah, di antaranya penyerbu dari Asia Tengah yang mengganggu Jalur Sutera. Para pedagang kemudian beralih ke selatan, yaitu India.
Pada 1279 M, bangsa Mongol menyerbu dari Asia Tengah dan menaklukkan Cina. Bangsa Mongol memerintah Cina di bawah Genghis Khan dan dilanjutkan oleh Kublai Khan. Mereka mendirikan Dinasti Yuan, yang daerah kekuasaannya meliputi Asia Tengah, India, Asia Barat, dan Eropa Timur. Namun, pada 1330 M, penduduk yang mendiami wilayah Kekaisaran Mongol terserang wabah penyakit. Kerajaan Mongol pun tercerai-berai.
Sejarah Cina menyebutkan bahwa Dinasti Ming mengambil alih kekuasaan pada 1368 M. Dinasti Ming mencapai puncak kekuasaannya pada awal abad ke-15. Pasukan Cina kembali menaklukkan Annam, wilayah Vietnam saat ini.
Sementara itu, armada laut Cina berlayar mengarungi Laut Cina dan Samudra Hindia. Mereka menjelajahi lautan hingga pantai timur Afrika. Dinasti Ming melemah akibat perang berkepanjangan melawan bangsa Mongol dan penyerangan kota-kota pesisir oleh bangsa Jepang.
Pada 1644 M, orang-orang Manchu merebut Beijing dan mendirikan dinasti kekaisaran terakhir, Dinasti Qing. Penguasa Manchu meluaskan pengaruhnya hingga ke Xinjiang, Tibet, dan Mongolia.
Namun, pada abad ke-18 kekuasaan Dinasti Qing mulai melemah. Cina terlibat dalam Perang Candu melawan Inggris pada 1840 M. Cina bahkan harus menyerahkan Hong Kong kepada Inggris pada 1842 M.
Penguasa Dinasti Qing juga harus menghadapi beberapa pemberontakan, di antaranya Pemberontakan Taiping, Nien, Panthay, dan Boxer. Akhirnya, Revolusi 1911 M yang dipimpin Sun Yat-sen menjungkalkan Dinasti Qing dan mengakhiri monarki feodal Cina yang telah berusia 2.000 tahun.

Sejarah Cina: Republik Cina
Pada 12 Maret 1912, pemerintahan sementara Republik Cina terbentuk di Nanjing. Sun Yat-sen terpilih sebagai presiden. Namun, sebagai bagian dari perjanjian agar penguasa Qing mau mundur, Sun Yat-sen terpaksa menyerahkan kekuasaan kepada Yuan Shikai, mantan perdana menteri pemerintahan Qing. Inilah awal mula sejarah Cina yang berhubungan dengan pembentukan Republik Cina.
Khawatir akan timbulnya pemberontakan, Yuan Shikai mundur pada Maret 1916 dan meninggal pada Juni di tahun yang sama. Kosongnya kekuasaan mengakibatkan Cina tercerai-berai. Setiap wilayah menjadi daerah kekuasaan panglima-panglima perang yang saling bersaing.
Orang Cina memasuki Zaman Perunggu pada 2000 SM. Saat itu mereka sudah mempergunakan tulisan.

Perang Kuomintang dan PKC
Perseteruan KMT dan PKC juga tercatat dalam sejarah Cina.Pada 1920-an, Sun Yat-Sen bermakskud menyatukan Cina kembali dan mendirikan basis perjuangannya di Cina selatan.Dengan bantuan Uni Soviet, dia besekutu dengan partai Komunis Cina (PKC).Setelah Sun Yat-Sen meninggal pada 1925, penerusnya, Chiang Kai-Shek berhasil menguasai sebagian besar Cina di bawah bendera Kuomintang (KMT) yang behaluan nasionalis.Saat itu, PKC juga mulai berusaha menanamkan pengaruhnya sehingga bersaing dengan KMT.
Pada 1927 M, Chiang mengejar tentera PKC dan mendesak mereka dari basis-basis komunis di Cina selatan dan timur.Pasukan PKC terpaksa mengadakan long march ke daerah barat daya dan mendirikan basis gerinya di Provinsi Yan'an dan Shaanxi.Selama long march ini, muncul pemimpin PKC yang baru Mao Zedong.

Sejarah Cina: Republik Rakyat Cina
Partai Komunis China (PKC) diorganisasikan pada 1921.Setelah 1923, PKC bersekutu dengan Kuomintang namun pada 1927 persekutuan tersebut bubar ketika Ching Kai Shek memimpin Kuomintang.Pada tahun itu pula, PKC kehilngan basis massanya di Shanghai.Padahal, mengharapkan dukungan para pekerja di kota-kota Cina nampaknya menjadi hal yang mustahil.Dalam kondisi seperti itulah, Mao Zedong naik menjadi pemimpin PKC dan memberikan orientasi yang hampir semata-mata agraris.Perang saudara di Cina antara PKC damn Kuomintang berakhir pada 1949.Hasilnya, pihak komunis menguasai China Daratan dan Kuomintang menguasai Taiwan serta beberapa pilau-pulau lepas pantai di Fujian.Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat China dan mendirikan sebuah negara komunis dengan ibukota Beijing.

  1. Inflasi China
Republik Rakyat China mengalami masa inflasi terparah pada tahun 1948-49. Memaksa bank sentral dari sebuah wilayah regionalnya yaitu provinsi Xinjiang mengeluarkan mata uang dengan nominal 6.000.000.000 Yuan pada tahun 1949.
China yang kini masuk negara dengan perekonomian terkuat pernah mengalami hiperinflasi. Negara ini  mengalami hiperinflasi pada Oktober 1947 hingga Mei 1949 dengan tingkat inflasi 14%. Kondisi ini membuat harga meningkat dua kali lipat setiap lima hari, 8 jam. Hiper inflasi China terjadi setelah Perang Dunia II. Kala itu China terbagi oleh perang saudara. Nasionalis dan Komunis berjuang untuk mengontrol negara dan bersaing dalam proses memperkenalkan mata uang, meninggalkan sistem moneter China terfragmentasi di 1948.
Dapat dilihat dari media massa di Hongkong SAR seperti The Standard, South China Morning Post, dan Financial Times pada pertengahan Desember 2007 ramai memberitakan inflasi China yang mencapai 6,9 persen (Oktober 2006-Oktober 2007). Angka ini merupakan angka tertinggi sejak 11 tahun terakhir.
Sebagai hasilnya, secara keseluruhan di sepanjang tahun 2014, inflasi China tercatat mencapai 2 persen, di mana tingkat tersebut tercatat turun sebesar 0,6 poin dibanding tahun sebelumnya. 
BEIJING - Angka inflasi di China pada April 2015 naik moderat sebesar 1,5% sebagai tanda penurunan harga dalam 37 bulan berturut-turut. Hal ini disampaikan Biro Statistik Nasional China dalam laporannya.


  1. Kategori inflasi negeri china
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Kategori inflasi :
  • Inflasi Ringan : kurang dari 10% per tahun
  • Inflasi Sedang : antara 10% sampai 30% per tahun
  • Inflasi Berat : antara 30% sampai 100% per tahun
  • Hiperinflasi : lebih dari 100% per tahun
Siapa sangka China yang kini masuk negara dengan perekonomian terkuat pernah mengalami hiperinflasi. Negara ini  mengalami hiperinflasi pada Oktober 1947 hingga Mei 1949 dengan tingkat inflasi 14%. Kondisi ini membuat harga meningkat dua kali lipat setiap lima hari, 8 jam. Hiper inflasi China terjadi setelah Perang Dunia II. Kala itu China terbagi oleh perang saudara. Nasionalis dan Komunis berjuang untuk mengontrol negara dan bersaing dalam proses memperkenalkan mata uang, meninggalkan sistem moneter China terfragmentasi di 1948.
Namun angka inflasi di China pada April 2015 sebesar 1,5% sebagai tanda penurunan harga dalam 37 bulan berturut-turut, yang terholong katergori “INFLASI RINGAN”.


  1. Kebijakan Pemerintah China
Cina dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat. Tetapi ekspansi yang cepat ini menyebabkan tingkat inflasi yang tinggi diatas target bank sentral. Selain itu juga timbul kekhawatiran adanya formasi gelembung aset. Pemerintah Cina saat ini telah mencoba menahan laju inflasi dan lonjakan harga properti dengan memperketat pasar kredit. Bank sentral telah meningkatkan suku bunga acuan lima kali dalam beberapa tahun terakhir dan juga meningkatkan cadangan rasio bank, kemudian mengurangi jumlah uang yang bisa dipinjam. Analis mengatakan disaat kebijakan ini bisa mengurangi lonjakan harga, mereka menurunkan pertumbuhan.
Maka dari itu pemerintah cina membuat kebijakan dengan meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya tarik investasi dan pasar-pasar di China telah mendorong perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia berbondong-bondong menanamkan investasinya. China menerima investasi asing dalam jumlah amat besar, jauh melebihi investasi asing ke Negara-negara kawasan Asia-Pasifik lainnya (di luar Jepang).
Dalam pertumbuhan ekonomi di cina factor-faktor yang mempengaruhi anatara lain: Rendahnya Upah Buruh, Stabilitas Politik, Kebijakan Pendidikan, Kebijakan Pembangunan Infrastuktur, Semangat Wirausaha dan  Deng  Xiaoping  tokoh kunci keberhasilan pembangunan ekonomi China, setelah melakukan serangkaian reformasi  yang ditujukan untuk menyelesaikan situasi ekonomi China.

Sumber :