Jumat, 03 Januari 2014

Penjelasan dan Ciri-ciri Narasi, Eksposisi, Persuasif, Deskripsi, dan Argumentasi

1. Narasi

Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. 

Jenis- jenis narasi :
a. Narasi informatif
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang
b. Narasi ekspositorik
 Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif. 
c. Narasi artistik
 Narasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif. 
d. Narasi sugestif 
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

Ciri-ciri Karangan Narasi 

Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan. 
Dirangkai dalam urutan waktu.
Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
Ada konfiks. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut: 
- Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis. 
- Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. 
- Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. 
- Memiliki nilai estetika.
- Menekankan susunan secara kronologis.

 Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi 

Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan 
Tetapkan sasaran pembaca 
Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita 
Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita 
Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan 
mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut.

Contoh Karangan Narasi

Aku berjalan menuju halaman rumah-rumah yang sunyi. Aku terus berjalan d kota kecil yang sunyi, hingga kutemukan patung sepeda-sepedaan di tengah taman. Ada seorang gadis berbaju hijau mengintipku dari balik rerimbun daun. Aku mengejarnya. Lantas, ia berhenti di salah satu sudut taman. Kami berpandang-pandangan sebelum aku tahu ia benar-benar hilang. Bolak-balik aku mencoba untuk mencarinya. Sebelum aku benar-benar menemukannya, dering jam weker cukup mengejutkanku. Cahaya matahari sudah menerobos masuk jendela kamarku.

2. Eksposisi

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.

Ciri-ciri dari Karangan Eksposisi 

Menggali melalui analisis dan sintesis
Diperjelas dengan fakta yang dilengkapi dengan angka, peta, grafik, statistik, gambar atau bagan sebagai ilustrasi
Uraian bersifat objektif, semata-mata hanya untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa didasari maksud tertentu
Berisi tentang pendapat, gagasan, atau keyakinan penulis terhadap suatu masalah bidang tertentu
Paragraf diakhiri dengan penegasan, bukan ajakan atau permintaan dukungan

 Langkah-langkah Menulis Karangan Eksposisi

Menentukan tema
Menentukan tujuan karangan
Memilih data yang sesuai dengan tema
Membuat kerangka karangan
Mengembangkan kerangka menjadi karangan

Contoh Karangan Eksposisi

Angin adalah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Gerakan udara ini dikendali kan panas matahari. Udara panas lebih ringan daripada udara dingin. Udara panas naik jika dipanasi matahari, lalu tempatnya digantikan oleh udara dingin.

3. Persuasif

Karangan persuasif merupakan karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Karangan ini biasanya berisi ide, gagasan, atau pendapat penulis disertai imbauan atau ajakan kepada orang lain, dimana pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa gerakan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya dan pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. 
Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta atau bukti (benar-benar terjadi) sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi.

Ciri-ciri Karangan Persuasif 

Ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu 
Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah. 
Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya 
Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca. 
Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
Persuasif memerlukan fakta dan data

Langkah-langkah Menyusun Karangan Persuasif 

Menentukan topik atau tema 
Merumuskan tujuan 
Mengumpulkan data dari berbagai sumber 
Menyusun kerangka karangan
Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi

Contoh Tema yang Tepat untuk Persuasif 

Katakan “tidak” pada NARKOBA 
Hemat energi demi generasi mendatang 
Hutan sahabat kita 
Hidup sehat tanpa rokok
Membaca memperluas cakrawala

Contoh Karangan Persuasif

Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.

4. Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yg berisi penggambarkan suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci sehinggga pembaca seolah-olah mlihat dan merasakan sendiri apa yg dideskripsikan oleh penulis.

Ciri-ciri Karangan Deskripsi 

Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera. 
Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri. 
Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.

Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi

a. Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat. 
b. Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis. 
c. Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.

Langkah-langkah menyusun Karangan deskripsi

Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
Tentukan tujuan
Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan)
Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan

Contoh Karangan Deskripsi

Yogya sangat mempesona. di sebelah kiri terlihat tebing yang sangat tinggi dan di sebelah kanan kita bisa melihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga gempuran ombak yang datang setiap saat. Banyaknya wisatawan yang selalu mengunjungi Pantai Parangtritis ini membuat pantai ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Di pantai Parangtritis ini kita bisa bermain pasir dan merasakan hembusan segar angin laut. Kita juga bisa naik kuda ataupun angkutan sejenis andong yang bisa membawa kita ke area karang laut yang sungguh sangat indah. Disore hari, kita bisa melihat matahari terbenam yang merupakan momen sangat istimewa melihat matahari yang seolah-olah amsuk ke dalam hamparan air laut.

5. Argumentasi

Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk (rujukan) pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.

Ciri-ciri Karangan Argumentasi

Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenara gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
Dalam argumentasi pengarang berusaha
mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

Langkah-langkah Menyusun Karangan Argumentasi

Menentukan topik/tema
Menetapkan tujuan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

Contoh Karangan Argumentasi

Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

3 komentar: